Pernahkan Anda membayangkan mempunyai nomor sendiri, misalnya,
+627771781945, nomor tersebut milik Anda tidak tergantung pada operator
mana pun dan dapat digunakan apakah Anda berlangganan ke GSM seluler,
CDMA seluler, Internet menggunakan VoIP, maupun menggunakan PSTN Telkom.
Semua akan masuk ke pesawat telepon yang Anda pegang tidak peduli teknologi yang digunakan. Di mana pun Anda berada, tidak tergantung teknologi yang Anda gunakan, semua orang dapat menggunakan nomor +627771781945 untuk menghubungi Anda. Nomor telepon menjadi milik Anda pribadi. Tentunya dengan kompensasi, misalnya, membayar iuran kepada negara yang mungkin besarnya hanya recehan sekitar Rp300-Rp500 per tahun untuk memiliki nomor tersebut. Pertanyaannya: Mungkinkan itu terjadi? Jawaban singkatnya secara teknologi amat sangat mungkin sekali. Tulisan ini akan menjelaskan konsep dan pola yang dapat diadopsi untuk pembangunan telekomunikasi di Indonesia.
Secara teknologi, semua ini dimungkinkan dengan teknologi ENUM dan Session Initiation Protocol (SIP) yang merupakan bagian dari Next Generation Network (NGN) yang juga digunakan di seluler generasi keempat (4G). Apakah kita bermimpi dengan teknologi ini? Ternyata sama sekali tidak. Bagi Anda yang biasa menggunakan Internet sebetulnya sudah sangat dekat dengan ENUM. ENUM pada dasarnya hanya melakukan pemetaan antara nomor telepon ke alamat IP Internet. Teknologi yang digunakan sama persis dengan teknologi yang digunakan untuk memetakan nama mesin ke alamat IP Internet, seperti, memetakan www.yahoo.com ke alamat IP yang dikenali komputer. Server yang melakukan proses pemetaan ini biasa dikenal sebagai Domain Name System (DNS) server. Bedanya, pada ENUM yang dipetakan adalah nomor telepon, seperti, +627771781945, +6284321678, dsb. Secara praktis, bagi Anda yang biasa menggunakan Linux maka ENUM server dapat diaktifkan dengan cara menginstal DNS Server, biasanya bernama BIND. Jadi tidak ada yang terlalu istimewa sebetulnya secara teknologi, bagi kita yang biasa mengoperasikan DNS Server Internet pasti dapat mengoperasikan ENUM Server.
Implementasi di Indonesia
Di seluruh dunia, pada saat ini, terdapat dua ENUM server yang besar yang menjadi acuan para penyelenggara Internet Telepon, Next Generation Network, maupun 4G, yaitu e164.org dan e164.arpa. Di beberapa negara, mereka membuat test bed ENUM server sendiri, seperti Taiwan menggunakan e164.tw dsb. Bagaimana dengan Indonesia? Pada saat tulisan ini dibuat, ENUM server yang beroperasi di Indonesia hanya voiprakyat.or.id dan e164. groups.or.id. Rekan-rekan ICT Center di pimpin oleh Anton Raharja bahkan sudah membuatkan prototype untuk registrasi nomor ENUM yang bisa di akses di http://www.enum.voiprakyat.or.id. Tampaknya rekan-rekan Postel, APJII, maupun operator seperti Indosat, Telkom, XL maupun VoIP Rakyat dalam proses untuk melakukan uji coba ENUM server Indonesia dengan domain e164.id. Mudah-mudahan dapat beroperasi dengan baik.
Isu lanjutan yang pasti akan berkembang adalah bagaimana alokasi nomor teleponnya? Apakah seseorang atau pribadi dapat meminta nomor? Apakah sebuah kantor dapat meminta blok nomor? Bagaimana proses registrasi dan authentikasi untuk memperoleh nomor telepon? Pertanyaan tersebut pasti akan muncul. Mohon dicatat bahwa alokasi nomor ENUM, tidak tergantung geografi tapi lebih menempelkan diri pada entitas. Jadi tidak ada kode lokasi di ENUM untuk menunjukkan Anda di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dll. Yang mungkin ada hanya kode entitas saja. Misalnya, negara memberikan alokasi kode area 555 untuk ENUM, kita mempunyai kemungkinan untuk memberikan nomor ke seratus juta nomor telepon menggunakan alokasi tersebut yang mempunyai digit +62555nnnnnnnn, delapan digit di belakang kode area 555. Jauh lebih besar dari total jumlah pelanggan Telkom & seluler hari ini.
Cara Pembagian
Teknik alokasi yang paling konvensional adalah memberikan kesempatan pada operator, seperti operator seluler, Telkom, dll. untuk memperoleh blok nomor. Misalnya dengan alokasi +62555oooonnnn. Artinya ada empat digit 'o' untuk kode operator, dan kemungkinan 10.000 pelanggan per blok. Alternatif lain yang lebih baik untuk operator adalah menggunakan blok nomor existing, misalnya, +6221xxx xxxx (Jakarta), +62811xxxxxxx (Telkomsel) dll agar dapat terdaftar langsung ke primary ENUM server. Yang akan seru adalah bagi rakyat biasa, RT/RW-net dan korporasi/perusahaan. Dengan adanya ENUM, sebuah perusahaan yang sangat besar dan mempunyai banyak cabang dapat mengintegrasikan PBX-nya menjadi satu kesatuan dan di kenali di jaringan telepon dalam sebuah kode area saja.
Misalnya bank yang banyak cabangnya, seperti, BCA, BRI, BNI dll. dapat saja mereka meminta blok nomor +62555oooonnnn, dengan kemungkinan memberikan nomor ke 10.000 pesawat telepon. Tentunya internal bank harus melakukan alokasi nomor sendiri untuk masing-masing lokasi. Hal yang sama dapat juga dilakukan untuk sebuah RT/RW-net, misalnya, memperoleh blok +62555oooooonn yang mempunyai kemungkinan memberikan nomor ke 100 pelanggan RT/RW-net. Sementara untuk perorangan, sebaiknya di-handle oleh registrar yang ditunjuk oleh Top Level ENUM sama seperti proses registrasi domain. Misalnya, alokasi untuk perorangan adalah +6255512nnnnnn dengan kemungkinan mengalokasikan nomor ke 1 juta orang secara personal. Registrar harus menangani permohonan perorangan tersebut menggunakan mekanisme otentikasi misalnya menelepon orang tersebut, seperti di contohkan di www.e164.org. ENUM memungkinkan menjadi milik perorangan dan korporasi yang akan memecah dominasi dan paradigma yang selama ini di anut bahwa nomor hanya dapat dimiliki oleh operator.
Semua akan masuk ke pesawat telepon yang Anda pegang tidak peduli teknologi yang digunakan. Di mana pun Anda berada, tidak tergantung teknologi yang Anda gunakan, semua orang dapat menggunakan nomor +627771781945 untuk menghubungi Anda. Nomor telepon menjadi milik Anda pribadi. Tentunya dengan kompensasi, misalnya, membayar iuran kepada negara yang mungkin besarnya hanya recehan sekitar Rp300-Rp500 per tahun untuk memiliki nomor tersebut. Pertanyaannya: Mungkinkan itu terjadi? Jawaban singkatnya secara teknologi amat sangat mungkin sekali. Tulisan ini akan menjelaskan konsep dan pola yang dapat diadopsi untuk pembangunan telekomunikasi di Indonesia.
Secara teknologi, semua ini dimungkinkan dengan teknologi ENUM dan Session Initiation Protocol (SIP) yang merupakan bagian dari Next Generation Network (NGN) yang juga digunakan di seluler generasi keempat (4G). Apakah kita bermimpi dengan teknologi ini? Ternyata sama sekali tidak. Bagi Anda yang biasa menggunakan Internet sebetulnya sudah sangat dekat dengan ENUM. ENUM pada dasarnya hanya melakukan pemetaan antara nomor telepon ke alamat IP Internet. Teknologi yang digunakan sama persis dengan teknologi yang digunakan untuk memetakan nama mesin ke alamat IP Internet, seperti, memetakan www.yahoo.com ke alamat IP yang dikenali komputer. Server yang melakukan proses pemetaan ini biasa dikenal sebagai Domain Name System (DNS) server. Bedanya, pada ENUM yang dipetakan adalah nomor telepon, seperti, +627771781945, +6284321678, dsb. Secara praktis, bagi Anda yang biasa menggunakan Linux maka ENUM server dapat diaktifkan dengan cara menginstal DNS Server, biasanya bernama BIND. Jadi tidak ada yang terlalu istimewa sebetulnya secara teknologi, bagi kita yang biasa mengoperasikan DNS Server Internet pasti dapat mengoperasikan ENUM Server.
Implementasi di Indonesia
Di seluruh dunia, pada saat ini, terdapat dua ENUM server yang besar yang menjadi acuan para penyelenggara Internet Telepon, Next Generation Network, maupun 4G, yaitu e164.org dan e164.arpa. Di beberapa negara, mereka membuat test bed ENUM server sendiri, seperti Taiwan menggunakan e164.tw dsb. Bagaimana dengan Indonesia? Pada saat tulisan ini dibuat, ENUM server yang beroperasi di Indonesia hanya voiprakyat.or.id dan e164. groups.or.id. Rekan-rekan ICT Center di pimpin oleh Anton Raharja bahkan sudah membuatkan prototype untuk registrasi nomor ENUM yang bisa di akses di http://www.enum.voiprakyat.or.id. Tampaknya rekan-rekan Postel, APJII, maupun operator seperti Indosat, Telkom, XL maupun VoIP Rakyat dalam proses untuk melakukan uji coba ENUM server Indonesia dengan domain e164.id. Mudah-mudahan dapat beroperasi dengan baik.
Isu lanjutan yang pasti akan berkembang adalah bagaimana alokasi nomor teleponnya? Apakah seseorang atau pribadi dapat meminta nomor? Apakah sebuah kantor dapat meminta blok nomor? Bagaimana proses registrasi dan authentikasi untuk memperoleh nomor telepon? Pertanyaan tersebut pasti akan muncul. Mohon dicatat bahwa alokasi nomor ENUM, tidak tergantung geografi tapi lebih menempelkan diri pada entitas. Jadi tidak ada kode lokasi di ENUM untuk menunjukkan Anda di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dll. Yang mungkin ada hanya kode entitas saja. Misalnya, negara memberikan alokasi kode area 555 untuk ENUM, kita mempunyai kemungkinan untuk memberikan nomor ke seratus juta nomor telepon menggunakan alokasi tersebut yang mempunyai digit +62555nnnnnnnn, delapan digit di belakang kode area 555. Jauh lebih besar dari total jumlah pelanggan Telkom & seluler hari ini.
Cara Pembagian
Teknik alokasi yang paling konvensional adalah memberikan kesempatan pada operator, seperti operator seluler, Telkom, dll. untuk memperoleh blok nomor. Misalnya dengan alokasi +62555oooonnnn. Artinya ada empat digit 'o' untuk kode operator, dan kemungkinan 10.000 pelanggan per blok. Alternatif lain yang lebih baik untuk operator adalah menggunakan blok nomor existing, misalnya, +6221xxx xxxx (Jakarta), +62811xxxxxxx (Telkomsel) dll agar dapat terdaftar langsung ke primary ENUM server. Yang akan seru adalah bagi rakyat biasa, RT/RW-net dan korporasi/perusahaan. Dengan adanya ENUM, sebuah perusahaan yang sangat besar dan mempunyai banyak cabang dapat mengintegrasikan PBX-nya menjadi satu kesatuan dan di kenali di jaringan telepon dalam sebuah kode area saja.
Misalnya bank yang banyak cabangnya, seperti, BCA, BRI, BNI dll. dapat saja mereka meminta blok nomor +62555oooonnnn, dengan kemungkinan memberikan nomor ke 10.000 pesawat telepon. Tentunya internal bank harus melakukan alokasi nomor sendiri untuk masing-masing lokasi. Hal yang sama dapat juga dilakukan untuk sebuah RT/RW-net, misalnya, memperoleh blok +62555oooooonn yang mempunyai kemungkinan memberikan nomor ke 100 pelanggan RT/RW-net. Sementara untuk perorangan, sebaiknya di-handle oleh registrar yang ditunjuk oleh Top Level ENUM sama seperti proses registrasi domain. Misalnya, alokasi untuk perorangan adalah +6255512nnnnnn dengan kemungkinan mengalokasikan nomor ke 1 juta orang secara personal. Registrar harus menangani permohonan perorangan tersebut menggunakan mekanisme otentikasi misalnya menelepon orang tersebut, seperti di contohkan di www.e164.org. ENUM memungkinkan menjadi milik perorangan dan korporasi yang akan memecah dominasi dan paradigma yang selama ini di anut bahwa nomor hanya dapat dimiliki oleh operator.
Mungkinkah Tiap Orang Punya Satu Nomor Telepon Permanen?